Kamis, 31 Maret 2016

7 ROMBONGAN IBLIS

Iblis akan senantiasa mengganggu manusia, mulai dengan memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani hingga ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat yaitu ketika sakaratul maut. Iblis mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.

Hadith Rasulullah S.A.W. menerangkan:
"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari tipuan syaitan diwaktu sakaratul maut. "

Rombongan 1
Akan datang Iblis dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lezat-lezat. disebabkan orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang2 Iblis itu, pada waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah SWT inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.

Rombongan 2
Akan datang Iblis kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular yang berbisa. Yang apabila orang yang sedang sakaratul maut itu memandang ke binatang itu, maka dia pun menjerit dan melompat sekuat hati. Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah SWT, matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.

Rombongan 3
Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan menyerupai binatang kesayangannya. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-rabakepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah SWT. Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.

Rombongan 4
Akan datang Iblis merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya

Rombongan 5
Akan datang Iblis merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Iblis, berkata dengan penuh kasih "Wahai anakku inilah saja makanan dan bekal yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga. "

Maka dia pun sudi mengikut tawaran itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.

Rombongan 6
Akan datanglah Iblis merupakan dirinya sebagai ulama'-ulama' yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: "Wahai muridku, lama sudah kami menunggu akan dikau, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu kami bawakan kepada kamu dokter dan obat untukmu. " Lalu diminumnya obat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang lagi. Lalu datang pula Iblis yang menyerupai ulama' dengan berkata: "Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?"
Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: "Aku tidak tahu. "

Berkata ulama' Iblis: "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama' yang tinggi dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah SWT hendaklah kamu patuh kepada kami. "

Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama' palsu:
"Bagaimanakah Zat Allah?" Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.

Lalu berkata ulama' palsu: "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu. "
Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat
melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.

Berkata Iblis: "Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah. "
Berkata orang yang dalam sakaratul maut: "Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu benda besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan dan belakang.

Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini. "

Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.

Rombongan 7
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan sebab dari menjadi 72 barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad S.A.W bahwa umat Muhammad akan terbagi kepada 73 barisan). Satu barisan/golongan yang benar yaitu ahli sunnah waljamaah, 72 yang lain masuk ke neraka karena sesat.

Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hamper meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut.

Disebutkan dalam sebuah hadith yang artinya: "Ajarkan oleh kamu (orangyang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah. "


TAFAKUR DIRI ATAS NIKMAT NIKMAT DARI ALLAH SWT

Merenungi Ayat-Nya yang berbunyi:

aya tersebut diulang 31 kali dalam surat yang sama.

Ya Allah Wahai Rabb alangkah banyaknya kenikmatan yang engkau berikan kepada hamba.

  1. Nikmat hidup
  2. Nikmat diciptakan sebagai manusia, untung tidak jadi binatang atau tanaman
  3. Nikmat diberikan tubuh yang sempurna desain dan fungsinya.
  4. Nikmat punya mata yang dengan mata ini hamba melihat, kasian orang yang buta
  5. Nikmat Punya Hidung yang dengannya hamba menghirup udara, untung hidungnya berlubang
  6. Nikmat punya Tangan yang pas ukuran dan bentuknya, sungguh susah bila tangan tidak ada sikutnya.
  7. Nikmat punya kaki yang sempurna, kasian orang yang kakinya cacat.
  8. Nikmat punya jari-jari tangan yang sempurna, alangkah susahnya bila jari-jari tidak ada ruasnya.
  9. Nikmat punya pinggul yang empuk, pasti sulit kalau pinggul keras seperti jidat.
  10. Nikmat Punya lutut, menderita pastinya kalau tidak ada lutut, nggak bisa jongkok...
  11. Nikmat punya Kulit,,,kebayang betapa menakutkan dan jijiknya kalau manusia tidak berkulit.
  12. Nikmat punya jantung yangbekerja sendiri,, sangat repot pastinya bila harus mengatur kerja jantung
  13. Nikmat punya paru-paru,,, pasti gak akan bisa bernapas kalau tidak ada paru-paru
  14. Nikmat punya pendengaran, sungguh sunyi bila tidak punya pendengaran
  15. Nikmat punya bibir,,,serem pastinya melihat orang gak ada bibir
  16. Nikmat Punya gigi yang kuat,, sengsaranya bila gigi itu lembek kaya ager
  17. Nikmat punya lidah,,,sakitnya bila lidah sekeras gigi,,,nggak mau tutup mulut pastinya
  18. Nikmatnya punya pipi yang elastis,,, pasti tidak mau senyum apalagi tertawa kalo pipi seperti dinding gelas Kaca karna pasti pecah
  19. Nikmat punya rahang yang normal,, sungguh ripuh kalau rahang kaku
  20. Nikmat punya leher yang bisa bergerak  180derajat,, sangat repot kalau leher kaku seperti kayu
  21. Nikmat punya kelopak mata,,, menderita tentunya kalau tidak ada kelopak mata,,,pasti mata ini akan tertutup debu,,dan oh menakutkannya membayangkan orang yang yang tidak berkelopak mata
  22. Nikmat punya bulu mata, kalau tidak maka dikit-dikit pastik elilipan
  23. Nikmat bisa berbicara,,,
  24. Nikmat adanya kelenjar air mata,, repot dan pasti sakit kalau kelenjarnya kering
  25. Nikmat ada kelenjar air ludah dimulut,,,
  26. Nikmat punya rambut yang kompak warna dan pertumbuhannya
  27. Nikmatnya udara yang mengandung oksigen,, oksigennya gratis,,, 
  28. Nikmat bisa makan dan minum
  29. Nikmat bisa menelan makanan
  30. Nikmat ada pencernaan yang otomatis bekerja
  31. Nikmat adanya mules kalau mau Buang Air,,jadinya tahu kapan harus ke Toilet
  32. Nikmat adanya sinar matahari
  33. Nikmat adanya air minum,air untuk mandi, mencuci dan memasak
  34. Nikmat ngantuk,,,sungguh kasihan orang yang tidak bisa ngantuk,,gak bisa tidur
  35. Nikmat punya akal,,, orang gila contohnya tidak punya akal,,,
  36. Nikmat punya perasaan
  37. Nikmat punya daya tumbuh yang tepat,,,rambut tumbuh memanjang tapi kalau bulu mata tidak memanjang padahal sama-sama sel rambut
  38. Nikmatnya bisa Buang air kecil
  39. Nikmatnya bisa Buang Air Besar
  40. Nikmatnya bisa kentut
  41. Nikmatnya bisa bersendawa
  42. Nikmatnya bisa nguliat(meregangkan badan)
  43. Nikmatnya bisa bersin
  44. Nikmatnya menggerakan tangan kaki dengan ringan
  45. Nikmatnya punya orang tua, saudara adik dan kakak
  46. Nikmatnya punya rumah yang ada atapnya
  47. Nikmatnya punya rumah yang ada pintunya
  48. Nikmatnya punya rumah yang ada jendelanya
  49. Nikmatnya bisa memakai pakaian
  50. Nikmatnya punya barang-barang yang berguna, dll




Minggu, 20 Maret 2016

KEPENTINGAN PENGETAHUAN BAGI SEORANG MUSLIM

KARUNIA ALLAH YANG TERBESAR

Saudara-saudara seiman yang berbahagia!
Setiap Muslim niscaya yakin sepenuhnya bahwa karunia Allah yang terbesar di dunia ini adalah Agama Islam. Seorang muslim akan senantiasa bersyukur kepada Allah yang telah memasukannya kedalam kelompok umat Rosululloh Muhammad SAW, dan yang telah memberikan kepadanya karunia Islam. Allah sendiri telah menyatakan Islam sebagai karunia-Nya yang terbesar yang diberikan-Nya kepad hamba-hamba-Nya.Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran


Artinya:
..."Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..."


KEWAJIBAN KITA ATAS KARUNIA YANG DITERIMA

Adalah merupakan kewajiban bagi kita untuk melaksanakan kewajiban terhadap Allah, karena nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Seseorang yang tidak melaksanakan kewajibannya kepada orang lain yang telah memberikan sesuatu yang sangat berharga baginya, ia adalah seorang yang tidak tahu terima kasih, dan manusia yang tidak melakukan kewajibannya kepada Tuhan adalah seorang yang paling tidak tahu terima kasih.

Sekarang anda mungkin akan bertanya : Apakah kewajiban yang harus kita laksanakan  kepada Allah yang telah memberikan karunia-Nya kepada kita? Jawabannya adalah bahwa, karena Allah telah memasukan kita kedalam kelompok umat Rosululloh Muhammad SAW, maka bukti terima kasih yang paling baik yang dapat kita persembahkan kepada Allah atas karunia-Nya yang besar itu,adalah dengan cara menunjukan sikap sebagai pengikut-pengikut Rosulullah SAW yangtulus dan setia. Karena Allah telah memasukan kita kedalam kelompokmasyarakat Muslim, maka satu-satunya cara untuk membuktikan rasa terima kasih kepada-Nya adalah dengan cara menjadi Muslim yang benar. Tidak ada cara lain bagi kita untuk menyatakan terima kasih kepada Allahatas karunia yang sangat besar itu. Bila kita tidak menyatakan rasa syukur kita dengan cara demikian, maka hukuman atas sikap kita yang tidak tahu terima kasih itu  akan sebanding dengan besarnya karunia yang Allah berikan. Semoga Allah menghindarkan kita dari hukuman yang demikian itu, Amiin.

SUMBER: 
BUKU "DASAR-DASAR ISLAM" 
KARYA : ABUL 'ALA AL MAUDUDI
BAB 1 IMAN
HALAMAN 4

MANUSIA MULIA Vs MANUSIA HINA

Kebenaran akan membawa pada kemuliaan dan kesalahan (kebathilan) akan menggiring pada kehinaan. Manusia akan dipandang mulia apabila melakukan perbuatan-perbuatan yang benar, sebaliknya manusia akan dipandang hina apabila melakukan hal-hal yang salah.                                                       Manusia dengan akal gharizinya mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, ketika dalam diri manusia muncul dorongan-dorongan hawa nafsu maka manusia bisa mengetahui bagaimana cara yang benar dalam memenuhi dorongan hawa nafsunya tersebut. Apabila manusia mengikuti dorongan hawa nafsunya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah cara yang dia tempuh itu benar atau salah maka tentu saja perilaku manusia akan menyamai binatang. Pada binatang adalah hal wajar dan normal apabila mengikuti hawa nafsunya dan berbuat sesuai kebiasaannya. Sedangkan pada manusia akan menjadi tidak wajar dan tidak normal apabila mengikuti hawa nafsunya dengan cara yang salah. Maka  pada saat itulah manusia dikatakan menjadi hina.
Contoh ketika manusia lapar,  benarnya manusia adalah memenuhi dorongan lapar itu dengan cara memakan makanan yang merupakan miliknya, bila dia memakan makanan yang bukan haknya berarti dia mencuri dan itu adalah salah maka hinalah dia ketika itu.
Contoh lain misalnya apabila seseorang (manusia) merasakan dorongan hawa nafsu syahwat kepada lawan jenis. Dia akan menjadi hina apabila menyalurkan hawa nafsunya itu kepada istri/ suami orang lain, atau kepada anak kandungnya, atau kepada anak kandung orang lain atau bahkan kepada binatang sekali pun. Nah, lain lagi kalau binatang, karena dia tidak memiliki akal gharizi maka bagi binatang tidak berlaku benar dan salah tidak berlaku mulia dan hina, sekali pun binatang melampiaskan hawa nafsu syahwatnya pada lawan jenis nya seenaknya ganti,melakukan dimana saja dengan siapa saja maka bagi binatang itu bukan kehinaan,bagi binatang itu adalah kebiasaanya, normal dan wajar. Tapi apabila manusia berperilaku seperti binatang maka bisa dikatakan bahwa manusia lebih rendah dari binatang, itu adalah kehinaan bagi manusia.

Bagaikan dua buah Mobil dikemudiakan dua orang sopir yang berbeda yang melaju di jalan menurun, mobil A  ada remya dan Mobil B tidak ada remnya, pada saat di ujung jalan ada sebuah tembok  dan kedua mobil tersebut sama-sama menabrak tembok sehingga temboknya rusak begitupun dengan bagian depan mobilnya maka pertanyaannya: mana sopir yang lebih rendah derajatnya? Tentu jawabannya adalah Sopir mobil A (yang ada remnya) memiliki derajat lebih rendah dari Sopir mobil B (yang tanpa rem). Mobil yang tidak ada remnya wajar saja menabrak tembok. Lalu kenapa mobil yang ada remnya koq menabrak tembok juga? Berarti remnya tidak dipakai,dengan sengaja sopir tidak menginjak remnya, atau dengan sengaja mau mencelakakan dirinya sendiri.

APAKAH KAMU MENYESALI PILIHANMU MENJADI ORANG YANG BERIMAN?

 Assalamualaikum Wr Wb Sahabat Iman yang dirahmati Allah SWT. Diantara konsekwensi menjadi orang beriman (memilih untuk beriman) adalah mend...