JALAN KESESATAN YANG PERTAMA
"MENGIKUTI KEMAUAN DIRI SENDIRI"
Ayat diatas menjelaskan bahwa faktor penyebab terbesar kesesatan manusia adalah dorongan-dorongan hawa nafsu manusia itu sendiri. Sama sekali tidak mungkin bagi seseorang untuk menjadi hamba Allah apabila diamasih mengikuti dorongan-dorongan hawa nafsunya sendiri.Ia akan terus menerus memilikrkan pekerjaan apa yang akan mendatangkan uang baginya, usaha apa yang akan membawa kemashuran dan penghormatan orang datang kepadanya, kemana ia harus mengejar kesenangan dan kepuasan, apa saja yang akan mendatangkan kemudahan dan kenyamanan bagi dirinya. Ringkasnya ia akan mencari segala macam cara untuk mendapatkan tujuan-tujuan itu tidak pedulu apakah Allah melarang cara tersebut atau tidak. Sebaliknya ia tidak akan pernah mengerjakan apa-apa yang tidak menghantarkan pada tujuan-tujuan yang ia miliki, meskipun Allah memerinthakan untuk mengerjakannya Maka Tuhan bagi orang tersebut adalah dirinya sendiri (NAFS) bukan Allah yang Maha Agung. Kalau demikian maka mana bisa ia mendapatkan manfaat dari petunjuk Allah?
Bahwa menjadi budak hawa nafsu adalah lebih hina dari menjadi binatang, hal ini adalah suatu hal yang tidak perlu diragukan lagi. Kita tidak akanpernah melihat satu ekor binatang pun yangmau melanggar batas-batas yang Allah tentukan. Binatang hanya makan apa yang Allah tentukan baginya. Binatang melaksanakan fungsinya sebagaimana Allah tetapkan. Tetapi manusia yang menjadi budak hawa nafsunya sendiri melakukan perbuatan-perbuatanyang bahwkan membuat syetan gementar (geleng kepala).
JALAN KESESATAN YANG KEDUA:
"MENGIKUTI NENEK MOYANG, TANPA BERPIKIR"
JALAN KESESATAN YANG KETIGA:
"KEPATUHAN KEPADA SELAIN ALLAH
JALAN KESESATAN YANG KEDUA:
"MENGIKUTI NENEK MOYANG, TANPA BERPIKIR"
JALAN KESESATAN YANG KETIGA:
"KEPATUHAN KEPADA SELAIN ALLAH
SUMBER:
BUKU "DASAR-DASAR ISLAM"
KARYA : ABUL 'ALA AL MAUDUDI
BAB 2 ISLAM
HALAMAN 40-42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar